BERITA

Detail Berita

Upacara Peringatan Hari Santri di Ma'had Amanatulloh Berlangsung Dengan Hikmat

Selasa, 22 Oktober 2024 16:02 WIB
181 |   -

  Hari Santri yang jatuh pada hari ini diperingati dengan khidmat di Ma'had Amanatulloh Wringinagung, Gambiran, Banyuwangi. Sebanyak 1.150 santri putra dan putri, serta para guru dari sekolah formal SMP dan MA Amanatulloh, turut hadir mengikuti rangkaian kegiatan. Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 08.30 WIB, dipimpin oleh pembina upacara, Bapak M. Sihabuddin Nasrullah, S.Psi., M.Pd., atau yang akrab disapa Gus Nasrul.

Meskipun cuaca terik menyelimuti lapangan, semangat para santri tidak surut. Mereka mengikuti setiap prosesi dengan penuh disiplin dan perhatian. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kabid Dikjar SMP dan MA Amanatulloh, Bapak H. Amir Mahmud, S.Ag., SP, yang ikut memantau jalannya upacara.

Pesan Inspiratif dari Gus Nasrul

Dalam amanat upacaranya, Gus Nasrul menyampaikan pesan yang mendalam bagi seluruh santri, dengan mengutip nasihat dari Imam Syafi'i, “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.” Pesan ini diharapkan menjadi motivasi bagi para santri untuk terus semangat menuntut ilmu, meski dalam situasi yang tidak selalu mudah.

Belajar memang menuntut kesabaran, keuletan, dan ketekunan, namun hasilnya akan membawa kebaikan dan kemuliaan di masa depan. Sebaliknya, kebodohan hanya akan membawa pada penyesalan dan kesulitan hidup. Nasihat Imam Syafi’i ini seakan menjadi pengingat bagi para santri bahwa ilmu adalah kunci kehidupan yang lebih baik, dan perjuangan dalam menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah.

Gus Nasrul juga menekankan bahwa santri adalah penerus perjuangan para ulama, sehingga mereka harus menyiapkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan yang luas dan akhlak yang mulia.

Lomba Kepesantrenan dan Pentas Seni

Setelah upacara selesai, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba kepesantrenan. Lomba-lomba tersebut dirancang untuk menguji kemampuan para santri dalam bidang ilmu agama, termasuk lomba membaca Al-Qur’an, pidato keagamaan, dan keterampilan membaca kitab kuning. Para santri tampak antusias mengikuti lomba-lomba tersebut, yang tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga wadah untuk memperdalam ilmu dan mempererat ukhuwah Islamiyah di antara mereka.

Selain lomba, acara Hari Santri ini juga dimeriahkan dengan kegiatan pentas seni. Dalam pentas ini, para santri menampilkan berbagai kreativitas seni yang mereka miliki, seperti drama islami, nasyid, dan seni tari. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mengekspresikan bakat seni para santri sekaligus mengajarkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam ajaran Islam.

Penampilan drama kolosal yang menceritakan perjuangan santri dalam menuntut ilmu di tengah berbagai tantangan menjadi salah satu acara yang paling memukau. Dengan penuh penghayatan, para santri menggambarkan betapa pentingnya semangat belajar dan perjuangan dalam menghadapi tantangan hidup.

Refleksi dan Harapan

  Peringatan Hari Santri di Ma’had Amanatulloh Wringinagung ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan momen refleksi bagi para santri untuk terus meningkatkan kualitas diri. Mereka diingatkan akan pentingnya menuntut ilmu dan menjaga akhlak sebagai santri yang akan menjadi penerus bangsa dan agama.

Dengan berakhirnya acara tersebut, semangat para santri semakin menyala untuk terus menimba ilmu dan mengembangkan diri. Mereka pulang dengan pesan penting bahwa perjuangan belajar tidak akan pernah sia-sia. Peringatan Hari Santri ini pun menjadi pengingat bahwa santri memiliki peran besar dalam menjaga, mengembangkan, dan meneruskan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat.

 

Semoga melalui peringatan ini, para santri semakin termotivasi untuk menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi bagi agama, bangsa, dan negara di masa depan.(Mars Hr)


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini